Senin, Oktober 06, 2008

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H



Lebaran dan pulang kampung telah usai.
Keadaan telah kembali berjalan normal.
Yang orang kantoran telah kembali bekerja di kantor.
Yang pedagang telah kembali menata dagangannya.
Yang pengusaha telah kembali mengatur strategi agar dampak krisis yang tengah terjadi di negaranya Paman Sam tidak ikutan berimbas di Nusantara.
Yang korupsi, makelaran kasus, makelaran apa saja yang dapat menghasilkan uang dengan memanfaatkan kedudukan dan jabatan, mulai kembali beringas, seolah hari - hari selama hidup di dunia hanya untuk mengumpulkan harta sebanyak - banyaknya agar anak dan cucu tidak mati kelaparan, mampu menyekolahkan di sekolah favorit, mampu mengobatkan sanak famili di rumah sakit - rumah sakit yang bagus dan mahal, mampu berlibur di tempat wisata dan hotel berbintang bersama keluarga besarnya, rutin mengunjungi mall dan butik tiga kali dalam seminggu, mampu membiayai istri ke salon dua kali seminggu, ke spa, atau bahkan mampu menghidupi istri simpanan.
Astaghfirullah..................

Lebaran dan setelah sebulan penuh berpuasa......
Dan kini saatnya untuk "kemaruk"
Ya kemaruk makan, ya kemaruk nyari rejeki, ya kemaruk apa saja
Yang penting dapat dan berhasil
Ndak tau itu halal, haram ataupun wallahuallam.....

Yang kemaruk makan akan makan sebanyak-banyaknya sampai "kemlakaren atau kuwaregen"
Yang kemaruk nyari rejeki ya "nrobos sana nrobos sini" supaya tender - tendernya segera dapat dimenangkan dan disubkont-kan kembali.....CUMI (CUma nyari koMIsi)
Yang kemaruk apa saja ya berbuat apa saja pokoknya dapat untung, ndak tau yang lain buntung (EGP:emang gw pikirin)

Yang terpikir sekarang adalah bagaimana caranya "ngumpulin duit sebanyak-banyaknya" untuk bekal mudik lebaran di tahun depan (emangnya siapa yang bisa njamin lebaran tahun depan masih ikut merasakan)
Untuk modal pamer kepada teman, kerabat, sanak saudara bahwa "saya ini sudah sukses di tempat rantau"
Sah sah saja mamer-mamer kan bondho nya ke orang lain ndak papa
Sing penting corone nggolek sing bener lan pener

Elingo :
1. Manusia harus nyari bekal yang banyak buat sangu di akherat nanti
2. Roda kehidupan tidak selamanya berada diatas, jangan takabur
3. Manusia itu pasti akan mati, apa sudah siap mati? belum to! mbok ya jangan kemaki!

Banyak problem yang masih harus diselesaikan setelah pesta religi Idul Fitri, hari kemenangan (tentunya hanya bagi yang menjalankan ibadah puasa saja, sedang yang lain dapat lebarannya saja). Kualitas beribadah yang didahului dengan adanya perubahan dalam bersikap terutama dalam hal hubungan dengan sesama manusia harusnya lebih beradab. Baru kemudian dilanjutkan dengan hubungan dengan TuhanNya, sikap khusuk dalam menunaikan ibadah harus lebih meningkat dibanding sebelumnya.
Kalau hal - hal tersebut tidak sanggup untuk dipenuhi, percuma saja mengaku - ngaku menjadi manusia yang beradab sementara sikap dan perbuatan sedikitpun tidak menunjukkan atau bahkan sedikit mewakili sebagai manusia beradab.

Ritual religi, pakaian religi, asesoris religi telah banyak terlihat baik di tempat - tempat peribadatan, di rumah - rumah, di mobil, di kantor, di ruang kerja dan pakaian yang dikenakan.

Semuanya hanya terlihat sebagai simbul belaka bahwa "saya ini salah satu manusia yang berkeTuhanan YME"

Fenomena ini banyak sekali terlihat jelas di saat ini
Makanya sekarang ini kita harus lebih berhati - hati bahwa :"apa yang terlihat belum tentu seperti apa yang terkandung di dalamnya"
Manusia - manusia berhati serigala semakin banyak berkeliaran di luar sana

Mungkin kalau tidak mau disebut pasti, kita salah satu diantara mereka yang berhati serigala...baik yang disebabkan karena tuntutan profesi, tuntutan kebutuhan ekonomi, tuntutan dalam kehidupan bersosial, tuntutan apa saja, yang seolah - olah melegalkan kita untuk berbuat seperti serigala yang siap memangsa siapapun yang lebih rendah, yang lebih lemah, yang lebih miskin, yang lebih bodoh

Semoga di hari yang Fitri ini, paling tidak sebagian dari kita (terlalu naif kalau semua dari kita) disadarkan hatinya untuk segera bertobat, menyesali dan tidak akan mengulangi perbuatan - perbuatan yang Allah tidak sukai agar ketentraman dan gemah ripah loh jinawi di negeri yang katanya subur makmur ini segera dapat terwujud bukan hanya sekedar jargon yang saat ini telah ramai dalam rangka pilpres 2009.

Amin...

2 komentar:

FAJAR S PRAMONO mengatakan...

Sebuah ingatan yang bagus, Mas. Tengkyu.

Mudah-mudahan saya termasuk salah satu dari sebagian orang yang tersadarkan... amien.

Lahir batin, ya! :)

Gus-Nhanks mengatakan...

Ha..ha...saya cuma iseng nulis daripada gak ada bahan buat tulisan lalu saya ditagih - tagih...ha...ha....